KONSERVASI KAWASAN BERSEJARAH DKI JAKARTA, MUSEUM BAHARI
Sejarah Kawasan Museum Bahari
1.1. Tentang Museum Bahari
Museum Bahari adalah museum yang menyimpan koleksi yang berhubungan
dengan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia dari Sabang hingga
Merauke yang berlokasi di seberang Pelabuhan Sunda Kelapa. Museum
adalah salah satu dari delapan museum yang berada di bawah pengawasan
dari Dinas Kebudayaan Permuseuman Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta.
Museum Bahari adalah museum yang menampilkan koleksi benda-benda yang
berhubungan dengan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia dari
Sabang sampai Merauke. Museum bersejarah ini berdiri di seberang
Pelabuhan Sunda Kelapa, Tepatnya di jalan Pasar Ikan Jakarta Utara,
menghadap ke Teluk Jakarta.
Museum Bahari, Indonesia |
1.2. Sejarah Kawasan Museum Bahari
Pada masa pendudukan Belanda bangunan ini dulunya adalah gudang yang berfungsi untuk menyimpan, memilih dan mengepak hasil bumi, seperti rempah-rempah yang merupakan komoditi utama VOC yang sangat laris di pasaranEropa. Bangunan yang berdiri persis di samping muara Ciliwung ini memiliki dua sisi, sisi barat dikenal dengan sebutan Westzijdsche Pakhuizen atau Gudang Barat (dibangun secara bertahap mulai tahun 1652-1771) dan sisi timur, disebut Oostzijdsche Pakhuizen atau Gudang Timur. Gudang barat terdiri dari empat unit bangunan, dan tiga unit di antaranya yang sekarang digunakan sebagai Museum Bahari. Gedung ini awalnya digunakan untuk menyimpan barang dagangan utama VOC di Nusantara, yaitu rempah, kopi, teh, tembaga, timah, dan tekstil.
gambar panorama Museum Bahari |
1.3. Koleksi
Museum ini berlokasi di Jalan Pasar Ikan No. 1 Sunda Kelapa, Jakarta
Utara . Jam kunjung museum adalah 09.00 - 15.00 WIB, dari Selasa hingga
Minggu. Pada hari libur sekolah, museum tetap dibuka.
Koleksi-koleksi yang disimpan terdiri atas berbagai jenis perahu
tradisional dengan aneka bentuk, gaya dan ragam hias, hingga kapal zaman
VOC. Selain itu ada pula berbagai model dan miniatur kapal modern dan
perlengkapan penunjang kegiatan pelayaran. Juga peralatan yang digunakan
oleh pelaut di masa lalu seperti alat navigasi, jangkar, teropong,
model mercusuar dan meriam.
interior Museum Bahari |
Museum Bahari juga menampilkan koleksi biota laut, data-data jenis dan sebaran ikan di perairan Indonesia dan aneka perlengkapan serta cerita dan lagu tradisional masyarakat nelayan Nusantara. Museum ini juga menampilkan matra TNI AL, koleksikartografi, maket Pulau Onrust, tokoh-tokoh maritim Nusantara serta perjalanan kapal KPM Batavia - Amsterdam.
Replika kapal pinisi, salah satu koleksi Museum Bahari
Usulan Konservasi Kawasan Museum Bahari
Mimpi Pemda DKI
Jakarta sejak Gubernur Sutiyoso berkuasa hingga turun panggung, gagal
mengusung seputar Museum Bahari menjadi pusat wisata laut terbesar dan
mewah. Rencana tersebut sebetulnya menjadi prioritas utama bagi
pengembangan wisata bahari di Teluk Jakarta. Bahkan untuk menggolkan
mimpi Pemda DKI Jakarta
Saat
Museum Bahari telah dijadikan oleh Pemko Jakarta Utara sebagai salah
satu tujuan wisata Pesisir. Bila mimpi Pemda DKI Jakarta terealisir,
maka diseputar Museum Bahari akan lebih hidup. Rencananya dulu disekitar
situ akan dibersihkan kemudian dirombak total. Termasuk pasar dan
bangunan keong yang tampak kumuh. Sepanjang daratan di depan Museum
Bahari akan digali sehingga menyatu dengan pantai laut Sunda Kelapa.
Disitu wisatawan dapat menikmati perahu layar dan menghirup udara malam
yang segar. Selain itu bisa menikmati hidangan khas seafood di restoran
apung yang letaknya tak jauh dari Museum Bahari.
Museum Bahari di Utara Jakarta mengenaskan. Tak terawat dan dimakan
rayap. Padahal, jejak-jejak kejayaan bahari Indonesia terekam di sini.
Mungkin keberadaannya benar-benar tak lagi dianggap penting.
PERMASALAHAN :
1. Lokasi Museum Bahari berada di bawah permukaan laut
2. Limpasan air pasang yang kerap menggenangi Museum Bahari
3. Gedung yang terbuat dari kayu terlihat keropos karena kerap terendam
4. Kurangnya minat pengunjung, ditenggarai karena minimnya fasilitas yang disediakan.
SOLUSI :
1. Diperlukan pembuatan drainase internal.
2. Pengadaan pompa penyedot.
3. Dibutuhkan tim ahli dari arkelog, planolog, arsitek budayawan, dan ahli sejarah.
4. Dibuat jalan khusus bagi wisatawan yang memiliki kekurangan fisik
5. Menambah lahan parkir yang ada agar bisa menampung kendaraan besar
6. Beberapa bagian museum juga bakal dipoles agar tampilannya lebih menarik minat wisatawan.
Usulan Desain untuk Museum Bahari :
1. Lokasi Museum Bahari berada di bawah permukaan laut
2. Limpasan air pasang yang kerap menggenangi Museum Bahari
3. Gedung yang terbuat dari kayu terlihat keropos karena kerap terendam
4. Kurangnya minat pengunjung, ditenggarai karena minimnya fasilitas yang disediakan.
SOLUSI :
1. Diperlukan pembuatan drainase internal.
2. Pengadaan pompa penyedot.
3. Dibutuhkan tim ahli dari arkelog, planolog, arsitek budayawan, dan ahli sejarah.
4. Dibuat jalan khusus bagi wisatawan yang memiliki kekurangan fisik
5. Menambah lahan parkir yang ada agar bisa menampung kendaraan besar
6. Beberapa bagian museum juga bakal dipoles agar tampilannya lebih menarik minat wisatawan.
Usulan Desain untuk Museum Bahari :
1.
Diperlukan pembuatan drainase internal dan pengadaan pompa
penyedot manakala air pasang tak lagi sanggup diatasi oleh drainase.
Sehingga dapat menjadi alternatif tercepat pada saat air pasang masuk ke
dalam bangunan.
drainase untuk air hujan |
2. Dibuat jalan khusus bagi
wisatawan yang memiliki kekurangan fisik dan perbaikan hampir diseluruh
penghubung sirkulasi (tangga/ram).
tangga pada Museum Bahari |
Keadaan
tangga pada museum bahari berupa tangga kayu yang sudah mulai lapuk
dimakan usia serta karena air pasang yang masuk ke dalam Museum Bahari.
Pada Museum Bahari tidak terdapat ramp atau fasilitas untuk penyandang
cacat. Oleh karenanya akan dibuat ram atau lift sebagai fasilitas para disable.
ramp untuk penyandang cacat |
lift untuk pengunjung |
3.
Menambah lahan parkir yang ada agar bisa menampung kendaraan
lebih banyak juga kendaraan besar seperti bus pariwisata serta pengadaan
parkir sepeda. Karena banyak juga pengunjung yang menggunakan sepeda
ontel sewaan dari Kota Tua yang dipakai untuk mengunjungi museum-museum
ataupun bangunan colonial jaman Belanda lainnnya menggunakan sepeda
ontel.
contoh parkir yang luas |
usulan parkir sepeda ontel |
4. Memaksimalkan fungsi ruang yang tidak berfungsi atau kurang berfungsi.
ruang yang tidak berfungsi pada lantai paling atas Museum Bahari |
ruang yang tidak berfungsi pada lantai paling bawah Museum Bahari |
usulan estetis pada foyer |
5. Pemberian taman dalam/plaza/area berkumpul outdoor pada area diantara bangunan
Taman antar bangunan Museum Bahari |
Gambar-gambar diatas merupakan area terbuka yang berada diantara
bangunan. Pada area ini akan dijadikan plaza atau taman dalam sebagai
ruang berkumpul, duduk-duduk ataupun bersantai, yang nyaman bagi
pengunjung.
usulan design untuk plaza |
6. Merenovasi ruang tata pamer menjadi lebih modern, informatif dan menggunakan teknologi yang terbaru.
tata pameran Museum Bahari |
Ruang tata pamer Museum Bahari dengan pola display yang kurang menarik
dan kurang informatif akan dibuat lebih indah lagi dan lebih menarik
pengunjung. Lalu ditambahkan ruang pameran yang bergaya modern ataupun
futureristik yang lebih informatif, modern dan menggunakan teknologi
terbaru. Dengan kesan tersebut bangunan ini tetap mempertahankan unsur
kolonialnya.
usulan tata pameran untuk Museum Bahari |
7. Penataan ruang theater Museum Bahari.
Ruang Theater didesain lebih modern walaupun berada di dalam bangunan bergaya kolonial. Pencampuran dua gaya yang akan membuat unik bangunan dan terkesan lebih indah dan harmonis.
Ruang Theater didesain lebih modern walaupun berada di dalam bangunan bergaya kolonial. Pencampuran dua gaya yang akan membuat unik bangunan dan terkesan lebih indah dan harmonis.
usulan penataan hall theater Museum Bahari |
usulan untuk toko souvenir |
8. Penataan Café dan Toko Souvenir
Dengan adanya café maka pengunjung yang dating tidak susah mencari tempat makan atau minum. Dan dengan adanya toko souvenir maka pengunjung dapat membawa pulang oleh2 khas Museum Bahari.
Dengan adanya café maka pengunjung yang dating tidak susah mencari tempat makan atau minum. Dan dengan adanya toko souvenir maka pengunjung dapat membawa pulang oleh2 khas Museum Bahari.
usulan untuk cafetaria |
9. Pemberian vegetasi dan entrance yang nyaman bagi pengunjung.
usulan pemberian vegetasi sebagai peneduh yang nyaman bagi pengunjung |
source :
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar